“Ia mulai meminta maaf,” katanya. Lanez lantas mengatakan kepada Megan, “Jangan bilang apa-apa dan saya akan memberimu satu juta dolar.”
Polisi menghentikan mobil tersebut tak lama kemudian, dan Megan yang langsung dibawa ke rumah sakit untuk diobati mengaku kepada polisi bahwa kakinya tersayat gelas pecah.
Rapper perempuan itu mengatakan, di pertengahan tahun 2020 – setelah pembunuhan George Floyd dan Breonna Taylor oleh polisi – ia tidak ingin berbicara kepada polisi.
“Pada saat itu, kita ada di tengah-tengah puncak kebrutalan polisi… Saya merasa kalau saya bilang pria ini barusan menembak saya, mereka mungkin akan menembaknya terlebih dahulu dan menginterogasi kemudian,” ungkapnya.
“Saya tidak merasa aman berada di dalam mobil itu. Tapi saya juga tidak merasa aman berada bersama petugas kepolisian.”
Dan, ia menambahkan, “dalam komunitas kulit hitam, bekerja sama dengan polisi itu tidak dapat diterima.”
Persidangan di pusat kota Los Angeles sebelumnya mengungkap bahwa sebuah pistol yang masih terasa hangat untuk disentuh ditemukan di lantai mobil di dekat posisi Lanez duduk.
Lanez dan Harris sama-sama dites positif residu tembakan, kata jaksa.
Pengacara George Mgdesyan, yang mewakili Lanez, mengatakan pada Senin bahwa dewan juri harus tetap berpikiran terbuka.
Ia bersikeras bahwa ini adalah “kasus tentang kecemburuan,” dan bahwa ia bisa membuktikan bahwa tuduhan terhadap kliennya itu hanyalah kebohongan. [rd/rs]
Sumber: VOA INDONESIA