Lisa Manobal Blackpink Dikecam Oleh Penggemarnya Asal China Karena Akan Tampil Di Paris

Lisa dari Blackpink, yang difoto saat tampil di Coachella, menjadi sasaran serangan dari pengguna media sosial di China.(AFP: Emma McIntyre, Getty Images for Coachella)
Newestindonesia.com, Lisa Manobal, bintang K-pop dan anggota Blackpink dikecam oleh para penggemarnya di China, setelah dilaporkan ia akan menari di klub kabaret Crazy Horse di Paris.
Tapi apa yang sebenarnya menyebabkan kehebohan ini?
Apa itu Crazy Horse?
Crazy Horse dikenal sebagai tempat pertunjukan kabaret yang sering menampilkan penari telanjang.
Di tempat ini juga musisi dan selebriti dunia pernah manggung, mulai dari Beyoncé dengan video musik Partition-nya yang sebagian diambil di sana, hingga mantan bintang Baywatch dan model Playboy Pamela Anderson.
“Datang dan saksikan Lisa bertransformasi menjadi ‘Crazy Girl’, menampilkan aksi Crazy Horse Paris yang orisinal, termasuk lagu klasik ‘But I am a Good Girl’ dan ‘Crisis? What Crisis!?’,” demikian bunyi pernyataan dalam situsnya.
Juru bicara Crazy Horse Paris mengatakan reaksi negatif dari beberapa orang di media sosial sangatlah “menyedihkan dan mengejutkan”.
Mereka menggambarkan tempat ini sebagai salah satu tempat “kabaret paling elegan dan kreatif di dunia”, dan penari-penari mereka adalah balerina yang terlatih secara klasik.
“Singkatnya Crazy Horse Paris sama sekali tidak jorok,” kata mereka.
Mereka mengatakan tempat ini dihormati kalangan seni dan fesyen, dan sering kali berkolaborasi dengan koreografer, fotografer, dan desainer terkenal dunia internasional, termasuk Christian Louboutin, Dita Von Teese, dan David Lynch.
Namun mereka menambahkan nama “Crazy Horse” juga digunakan oleh “berbagai klub tari telanjang” di Asia, Amerika Serikat, dan Australia.
“Sayangnya kami tidak memiliki merek dagang di negara-negara tersebut dan hal ini menimbulkan kebingungan,” jelasnya.
Apa yang terjadi pada Lisa?
Lisa, anggota Blackpink yang berkewarganegaraan Thailand, menjadi sasaran kebencian di dunia maya sejak tersiar kabar kalau tiket pertunjukannya di Crazy Horse Paris pada akhir bulan September nanti sudah terjual habis.
Topik #LisaCrazyHorseShow sudah di-klik lebih dari 12 juta di Weibo, jejaring sosial ternama di China.
Lisa juga jadi topik yang trending di WeChat selama akhir pekan, akun Instagram resminya dibombardir, bahkan sampai salah satu penggemar utamanya menutup akun Weibonya.
Lisa menjadi makin terkenal di China, setelah menjadi salah satu mentor dalam acara pencarian bakat di China bernama “Youth With You.”
Banyak fans-nya yang mengkritik keputusannya untuk tampil di Crazy Horse, karena mereka percaya bahwa tempat itu adalah klub tari telanjang, yang dianggap ilegal di China.
“Kesepakatannya dengan klub membuat orang lain merasa ia seperti senang [menukarkan] tubuhnya demi keuntungan reputasinya,” kata Fan Yang, seorang peneliti di University of Melbourne.
“Hal ini dapat dikaitkan dengan sejarah panjang kriminalisasi pekerja seks di China dan menjadi penari atau stripper [dipandang] sebagai sesuatu yang memalukan.”
“Ada perbedaan besar antara stripping dan kabaret. Namun tidak ada perbedaan kalau kita melihatnya di internet China.”
Apa yang dikatakan para pengkritiknya?
“Supaya terdengar bagus disebut Crazy Horse, tapi sebenarnya itu hanyalah crazy whore,” tulis salah satu pengguna Weibo.
Ada juga yang mengatakan: “Idola kita enggak lebih dari mainan kapitalis”.
“Perempuan butuh hak, tapi jangan menampilkan tarian seperti itu untuk mendapatkan haknya,” tulis yang lainnya.
Dalam bahasa Inggris, salah satu pengguna Instagram mengunggah di akun resmi Lisa: “Sebagian besar penggemarmu adalah gadis di bawah umur, jadi bagaimana menurut mereka? Saat melihat beritanya, saya kecewa.”
Namun tak sedikit juga yang membelanya.
Apa yang dikatakan penggemar Lisa?
Beberapa orang bersumpah akan “selalu mendukung” Lisa, sementara yang lain menggambarkan reaksi dari penggemar China yang menyerangnya adalah hal yang “menyedihkan”.
“Mereka berbicara tentang hak-hak perempuan, tapi mereka tidak menyadari kalau mereka malah melihat sesuatu melalui kaca mata laki-laki, jadi yang mereka lihat hanyalah hal-hal buruk dan kotor,” tulis salah satu dari penggemar Lisa.
“Rasanya Lisa membuat keputusan ini untuk membantu perempuan menghilangkan pandangan patriarki dan menjadi lebih bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Ini benar-benar langkah yang sangat berani.”
“Jangan khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain, aku selalu percaya padamu. Kamu akan selalu menjadi perempuan mungil terbaik, termanis, berkelakuan terbaik, dan putri paling cantik di hati,” ujar yang lainnya.
Saat wawancara di Thailand tahun ini, Lisa dilaporkan mengatakan kalau dirinya memakai bikini di pantai namun sering tidak mengunggah fotonya.
“Saya pemalu dan saya rasa ibu saya akan memarahi saya,” katanya.
ABC telah menghubungi Crazy Horse untuk memberikan komentar dan berusaha menghubungi YG Entertainment, yang mengelola Blackpink.
Awal tahun ini Blackpink merupakan artis K-pop pertama yang menjadi headline atau penampil pertama Coachella.
Baru-baru ini band ini juga jadi pemberitaan karena alasan geopolitik, setelah situs penyelenggara konser mereka menampilkan sembilan garis putus-putus yang kontroversial, yang digunakan China untuk mengklaim daerah kekuasaannya di Laut Cina Selatan, sehingga membuat para penggemarnya di Vietnam marah.
Dalam beberapa tahun terkahir popularitas K-pop meledak secara global, namun industri tersebut juga tidak terlepas dari sejumlah kasus bunuh diri yang tragis, selain juga dinodai dengan laporan soal pelatihan para penyanyinya yang intensif, kehidupan pribadi yang dibatasi, dan tekanan besar dari publik. (ABC)