Newestindonesia.com, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengungkapkan penyakit cacar monyet menular dalam komunitas dari satu orang ke orang lain di Inggris. Penyakit infeksi virus yang endemik di Afrika Barat dan Tengah ini diketahui menular lewat kontak erat. Hingga awal Mei, penularan jarang muncul di luar Afrika dan biasanya kasus cacar monyet dikaitkan dengan riwayat perjalanan dari Afrika.
“Wabah saat ini adalah pertama kalinya virus ditularkan dari orang ke orang di Inggris, dengan kondisi hubungan perjalanan ke negara endemik belum diidentifikasi,” terang UKHSA, dikutip dari Reuters, Kamis (2/6/2022).
Menurut UKHSA, mayoritas kasus di Inggris, yakni sebanyak 132 kasus, berada di London. Sementara 111 kasus diketahui terjadi pada gay, biseksual, atau laki-laki lain yang berhubungan dengan laki-laki. Pada wanita, cacar monyet hanya ditemukan dua kasus.
Sejauh ini, UKHSA telah telah melakukan identifikasi ke bar gay, sauna, dan penggunaan aplikasi kencan di Inggris dan luar negeri.
“Investigasi berlanjut tetapi saat ini tidak ada satu pun faktor atau paparan yang menghubungkan kasus-kasus yang telah diidentifikasi,” sebut pihak UKHSA.
Direktur Regional untuk Kesehatan Masyarakat London, Kevin Fenton, menyebut cacar monyet dapat menyerang siapa saja. Namun berdasarkan diagnosis terbaru, pasien terbanyak adalah kelompok gay, biseksual, dan pelaku hubungan seks laki-laki dengan laki-laki. Catatannya, temuan ini belum bisa dianggap sebagai penyebab pasti penyebaran cacar monyet.
“Seperti halnya wabah penyakit baru, risiko stigma dan ketidakpastian sangat besar,” beber Fenton.