Demo Menentang Proyek Kereta Alpen Rusuh, Belasan Polisi Prancis Cedera

Polisi anti huru hara CRS Prancis di Paris, Prancis, 1 Mei 2023, sebagai ilustrasi. Dua belas polisi terluka pada Sabtu (17/6) dalam bentrokan dengan demonstran pembangunan proyek kereta api berkecepatan tinggi di Pegunungan Alpen di Savoie department. (Foto: Reuters)
Newestindonesia.com, Dua belas polisi terluka pada Sabtu (17/6) dalam bentrokan dengan demonstran pembangunan proyek kereta api berkecepatan tinggi di Pegunungan Alpen di Savoie department (daerah tingkat II setara kabupaten/kota.red), Prancis. Ujuk rasa tersebut akhirnya memancing kekerasan, kata pihak berwenang.
Sekitar 2.000 pengunjuk rasa, termasuk sekitar 300 orang yang mengenakan baju warna gelap, berada di Lembah Maurienne menolak pembangunan rel kereta api termasuk terowongan antara Lyon di Prancis dan Kota Turin di Italia.
Mereka melemparkan batu ke polisi anti huru-hara, yang membalas tindakan tersebut dengan menembakkan gas air mata, dan seorang demonstran terluka, kata Francois Ravier, pejabat setempat, dalam konferensi pers.
Asosiasi Les Soulevements de la Terre mempermasalahkan angka itu di sebuah cuitan di Twitter pada Sabtu (17/6) malam. Mereka mengatakan insiden tersebut mengakibatkan 50 demonstran terluka, termasuk enam yang dirawat di rumah sakit.
“Hari ini belum berakhir, kami tetap berhati-hati dan termobilisasi,” kata Ravier, mencatat kehadiran keamanan akan dilakukan sepanjang malam.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mencuit jumlah korban luka polisi. Pemeriksaan perbatasan menemukan 400 benda, seperti pisau dan palu, sementara 96 orang yang dikenal oleh dinas keamanan dikirim kembali ke Italia, kata para pejabat. (VOA)