London Bangun Selokan Super 25 Kilometer untuk Bersihkan Sungai Thames

Seorang teknisi Jason Lyon mengamati "Loo Garden", taman bawah tanah sementara yang dirancang untuk mewakili masa depan pembuangan limbah Sungai Thames yang lebih sehat, di London, Inggris, 29 Juni 2023.
Newestindonesia.com, Pembangunan ‘selokan super’ sepanjang 25 kilometer di kota London, Inggris, hampir rampung. Terowongan Thames Tideway akan mengalihkan aliran air dari saluran air yang biasanya membanjiri Sungai Thames saat hujan deras, agar membuat jalur air itu lebih bersih bagi satwa liar dan pengguna sungai.
Di bawah Sungai Thames di Kota London, Inggris, terdapat struktur bangunan raksasa baru yang hampir selesai dibangun, yaitu Terowongan Thames Tideway.
Meski saat ini para teknisi masih bisa melalui terowongan itu dengan berjalan kaki, hal itu akan segera berubah.
Taylor Geall, salah satu teknisi yang membangun terowongan itu, mengatakan, “Dalam sekitar setahun ke depan terowongan ini akan dipenuhi limbah sehingga kita tidak mungkin mau berada di sini. Tapi ya beginilah… Ini sebagian kecil dari terowongan sepanjang 25 kilometer yang mengular di bawah London.”
Rute terowongan itu terbentang dari London barat ke pusat pengolahan limbah di Muara Thames.
Terowongan itu dibangun untuk mengatasi masalah besar yang dihadapi sungai ikonik di London itu: ketika hujan, satu-satunya jalur luapan air di kota dengan sistem pembuangan limbah era Victoria itu adalah Sungai Thames. Dan seiring pertumbuhan kota, hal itu jadi semakin rutin terjadi.
Kembali, Taylor, “Jadi, ketika sistem itu dibangun, hal ini jarang terjadi, mungkin beberapa kali dalam setahun. Sekarang ini terjadi rata-rata seminggu sekali. Jadi pada tahun-tahun tertentu, 40 juta ton limbah badai, yaitu campuran air limbah dan hujan, tumpah langsung ke Sungai Thames.”
Pembangunan terowongan itu selesai dilakukan pada 2022 setelah tujuh tahun pengerjaan. Begitu beroperasi pada 2025 nanti, terowongan itu seharusnya dapat membuang 95 persen limbah yang saat ini masuk ke Sungai Thames.
Meski proyek mahal itu mengesankan, rekam jejak perusahaan-perusahaan pengolahan air di Inggris pada umumnya dikritik.
Di pulau Isle of Wight, warga dapat mengecek melalui aplikasi apakah telah terjadi pembuangan limbah baru-baru ini.
Namun, pegiat Chani Kind mengatakan, hal itu tidak membuat salah satu anaknya terhindar dari penyakit saat mereka berada di pantai ketika limbah mulai dibuang.
“Saya tahu setidaknya salah satu teman saya menghadapi masalah yang sama dengan anaknya yang sepantaran, di pantai yang berbeda. Dan beberapa perenang yang saya kenal juga mengalami gangguan pada mata mereka dan mengalami infeksi saluran kencing. Jadi orang-orang jatuh sakit,” keluhnya.
Data Badan Lingkungan menunjukkan bahwa pada tahun 2022, rata-rata ada lebih dari 800 tumpahan limbah per hari di saluran air Inggris.
Meski kini kesadaran mengenai masalah itu semakin tinggi, Mathew Frith dari London Wildlife Trust mengatakan bahwa perbaikan di luar wilayah ibu kota belum dilakukan dengan cukup cepat.
“Kita punya perusahaan-perusahaan pengolahan air yang memperoleh banyak uang. Kita punya badan pemerintah yang mengatur, tapi apa yang mereka lakukan? Beberapa [perusahaan] menjalankan tanggung jawab mereka secara cukup inovatif. Tapi apakah ada investasi seperti yang kita lihat di London? Saya tidak yakin demikian.”
Banyak perusahaan pengolahan air di Inggris yang berada di bawah tekanan finansial, dengan kritik bahwa telah terjadi salah urus perusahaan sejak mereka diubah menjadi perusahaan swasta pada tahun 1980-an. Meski utang perusahaan semakin bertambah, para pemegang saham tetap menerima dividen senilai jutaan dolar dari perusahaan-perusahaan itu.
Meskipun Terowongan Thames Tideway dapat membantu membersihkan sungai terkenal di London itu, prospek perbaikan saluran air Inggris yang lebih luas masih menghadapi jalan panjang. (VOA)