Newestindonesia.com – Jenewa, Lemak trans, salah satu jenis lemak jenuh, adalah bahan kimia beracun buatan yang biasa ditemukan dalam makanan kemasan, makanan yang dipanggang, minyak goreng dan olesan makanan. Badan Kesehatan Dunia WHO melaporkan lima miliar orang terpapar produk beracun ini, yang tentunya meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian.
Tom Frieden, Presiden dan CEO “Resolve to Save Lives” – suatu inisiatif kesehatan masyarakat – mengatakan penghapusan global lemak trans pada makanan dapat mencegah hingga 17 juta kematian akibat penyakit kardiovaskular sampai tahun 2040.
“Merupakan hal yang sangat penting untuk membedakan lemak trans buatan yang adalah bahan kimia beracun, tidak memiliki kegunaan dalam persediaan makanan dan harus dihilangkan dari lemak jenuh yang merupakan bagian inheren dari banyak kelompok makanan yang tidak diusulkan untuk dilarang. Kita dapat menyamakan lemak trans seperti tembakau dalam gizi. Ini tidak ada nilainya,” jelasnya.
Ada kemajuan yang dicapai sejak tahun 2018 ketika WHO menetapkan target untuk menghapus lemak trans secara global pada tahun 2023. Saat ini 43 negara telah menerapkan kebijakan praktik terbaik untuk mengurangi lemak trans dalam makanan sehingga melindungi 2,8 miliar orang dari penyakit jantung dan kematian.